Peserta Dianpinsat Kwartir Ranting Tangerang belajar Safe from Harm, Program Organisasi Kepanduan Dunia (World Organization of the Scout Movement/WOSM), Sabtu 20 September 2025.
BANTENKINI.ID, KOTA TANGERANG – Sebanyak 158 peserta Gladian Pimpinan Satuan (Dianpinsat) Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Tangerang Kwarcab Kota Tangerang mendapat materi tentang Safe from Harm yang merupakan Program Organisasi Kepanduan Dunia (World Organization of the Scout Movement/WOSM), di Aula Kantor Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Sabtu 20 September 2025.

Safe from Harm (aman dari bahaya) WOSM adalah inisiatif World Organization of the Scout Movement (WOSM), sebuah kebijakan dalam Gerakan Pramuka dan kepanduan global untuk memastikan perlindungan anak-anak, remaja,l dan orang dewasa dari berbagai bentuk ancaman, pelecehan serta segala bentuk bahaya agar mereka merasa aman nyaman.
Inisiatif ini meliputi kebijakan keamanan, program pelatihan, sistem pelaporan, serta kampanye kesadaran untuk membangun budaya keselamatan dan rasa hormat di antara anggota Gerakan Pramuka secara global.
Ketua Dewan Kerja Ranting Tangerang (DKR) Tangerang Mochamad Zainal Arifin menjelaskan, DKR Tangerang ingin memperkenalkan program Safe from Harm dengan tujuan membangun pemahaman kepada anggota Pramuka tentang pentingnya perlindungan diri dan orang lain dari segala bentuk kekerasan, perundungan, pelecehan, atau diskriminasi.
“Kami ingin setiap Pramuka Penegak sadar bahwa setiap anggota Pramuka berhak merasa aman dan nyaman saat mengikuti kepramukaan”, jelas Zainal.
“Setelah sadar, Pramuka Penegak bisa peduli dan tanggap dalam mengenali tanda-tanda potensi bahaya dan tahu cara melapor atau mencari bantuan”, tambahnya.
Materi Safe from Harm disampaikan oleh salah satu anggota DKR Tangerang, yaitu Bilal Hadi Pratama, yang sebelumnya pada 19 September 2025 telah menyelesaikan pelatihan Safe from Harm secara daring.
Bilal menjelaskan, selain memaparkan tentang Safe from Harm, ia juga mengajak Pramuka Penegak untuk mendiskusikan penerapan Safe from Harm dalam kegiatan kepramukaan maupun aktifitas harian.
“Kami mendorong masing-masing peserta untuk menyelesaikan pelatihan daring Safe from Harm sebagai bentuk komitmen seluruh Pramuka Penegak untuk menciptakan ruang aman dan nyaman untuk ber-Pramuka”, jelas Bilal.
Sementara, Triana Aulia Putri, peserta Dianpinsat Ranting Tangerang dari Pangkalan SMK Lab Business School, setelah mendapatkan materi tentang Safe from Harm menjadi paham bahwa Gerakan Pramuka berupaya menciptakan lingkungan kegiatan kepramukaan yang aman, bebas dari kekerasan, perundungan, diskriminasi dan pelecehan.
“Materi SFH penting disampaikan agar semua anggota paham hak dan tanggung jawabnya, serta bisa mencegah terjadinya kekerasan, juga menciptakan kegiatan yang sehat dan aman bagi semua orang”, terang Triana.
Rifqi Taufik Hakim, peserta Dianpinsat dari pangkalan SMKN 4 Tangerang, merasakan manfaat setelah menerima materi Safe from Harm. “Materi yang menurut saya penting untuk diberikan kepada Anggota Pramuka, karena dimateri tersebut kita dapat mengetahui bagaimana Safe from Harm dapat melindungi anggota Pramuka dan menciptakan lingkungan yang aman”, ungkap Rifqi.
Ia pun berkomitmen untuk menyelesaikan pelatihan daring Safe from Harm sehingga dapat menerapkan pada kegiatan kepramukaan yang akan diadakan di Gugusdepannya.
Selain Safe from Harm, Gladian Pimpinan Satuan (Dianpinsat) Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Tangerang direncanakan memaparkan materi-materi mengenai kepemimpinan, pengembangan kegiatan kepenegakan, dan tata kelola organisasi Penegak. Sebagian materi akan disampaikan oleh anggota DKR Tangerang sebagai bagian penerapan kaidah “Dari, Oleh, dan Untuk Pramuka Penegak”.***
• Ateng S