Menu

Dark Mode
Jelang Rakernas VII, Projo Tegaskan Selalu Setia di Garis Rakyat Rudianto Manurung Siap Menuju Panggung Dunia Dispora Sinergi dengan Saka Patriot Kembali Gelar Tangerang Kitri Festival Tiyadhita Marching Brass di Kejuaraan Drum Corp Piala Raja Hamengku Buwono X, Vini Vidi Vici Segera Periksa Anggota DPR RI AA dalam Kasus Penculikan Pedagang di Pekalongan Universitas Syeikh Nawawi Al-Banten Berdiri di Mekar Baru, Wujud Kebanggaan dan Kebangkitan Pendidikan Islam Dunia

Nasional

Jelang Rakernas VII, Projo Tegaskan Selalu Setia di Garis Rakyat

badge-check


					Jelang Rakernas VII, Projo Tegaskan Selalu Setia di Garis Rakyat Perbesar

Bantenkini.id Jakarta – Projo bersiap menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VII pada 25–26 Oktober 2025 di Jakarta. Kali ini, mereka tak hanya datang membawa agenda politik melainkan juga sebuah pesan ideologis: “Selalu Setia di Garis Rakyat.”

Tema ini bukan sekadar slogan acara. Bagi para relawan yang selama lebih dari satu dekade berdiri bersama pemerintahan, ia adalah penegasan arah perjuangan: Projo tetap memilih rakyat sebagai kompas utama.

“Sejak awal kami berdiri, Projo tidak pernah bergeser sejengkal pun dari garis perjuangan rakyat,” ujar Zulhamedy Syamsi, perwakilan Projo Banten, dalam pernyataannya kepada media.

Momentum Konsolidasi Nasional

Rakernas kali ini menjadi ruang penting untuk menyatukan langkah dan menyolidkan barisan relawan dari seluruh Indonesia.

Menurut Zulhamedy, agenda utama bukan sekadar pembahasan teknis organisasi, melainkan refleksi kolektif terhadap peran gerakan relawan dalam arah pemerintahan ke depan terutama dalam mendukung kepemimpinan Prabowo Subianto.

“Projo mendukung sepenuhnya setiap kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat. Kita ingin memastikan pembangunan nasional benar-benar menyentuh kehidupan masyarakat,” tegasnya.

Gerakan yang Menolak Melupakan Akar

Bagi Projo, menjadi “setia di garis rakyat” berarti menolak terjebak dalam euforia kekuasaan.

Gerakan ini lahir dari energi relawan, bukan dari ruang rapat elit. Zulhamedy menyebut, Projo akan terus memainkan peran sebagai “jembatan aspirasi” rakyat mendengar suara bawah, lalu memastikan suara itu sampai ke pusat kebijakan.

“Setia di Garis Rakyat bukan jargon politik. Ini panggilan perjuangan,” ujarnya.

Menuju Indonesia Emas 2045

Dalam konteks nasional, Rakernas VII ini juga dipandang sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi dukungan terhadap program besar pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

Projo ingin memastikan bahwa cita-cita besar itu tidak hanya menjadi milik segelintir elit, tapi benar-benar tumbuh dari akar rakyat.

“Kami ingin pembangunan nasional menjadi milik semua orang  dari nelayan, petani, buruh, hingga pelajar,” kata Zulhamedy.

Gerakan relawan kerap diuji di masa transisi kekuasaan apakah akan larut dalam kemapanan atau tetap menjadi pengingat. Melalui Rakernas VII, Projo tampaknya memilih jalannya: menjadi penegas arah perjuangan, bukan sekadar pendamping kekuasaan.

“Setia di Garis Rakyat” mungkin terdengar sederhana. Tapi dalam dunia politik yang cepat berubah, kesetiaan pada akar rakyat justru menjadi kompas paling langka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Rudianto Manurung Siap Menuju Panggung Dunia

11 October 2025 - 15:37 WIB

Dispora Sinergi dengan Saka Patriot Kembali Gelar Tangerang Kitri Festival

9 October 2025 - 16:44 WIB

Kajari Jakpus Tanggapi Soal Tudingan Jaksa Tangani Perkara

20 September 2025 - 07:33 WIB

Dikasih Efek Jera, PKLSP Akan Bawa Kasus PLN dan PT Serambi Gayo Sentosa ke Kejagung

18 September 2025 - 21:36 WIB

Disebut Berhasil Pulihkan Pasca Demo, Pemprov DKI Diapresiasi

17 September 2025 - 08:35 WIB

Trending on Nasional