BANTENKINI.ID, SERANG – Sekolah Khusus Negeri (SKhN) 01 Kota Serang menyelenggarakan Workshop Keselamatan Bencana Kebakaran pada Rabu-Jum’at, 20-22 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru-guru, staf, serta mahasiswa PLP UIN Banten, dan perwakilan dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Serang.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seluruh warga sekolah dalam menghadapi potensi bahaya kebakaran. Peserta dibekali pemahaman mengenai pencegahan kebakaran, langkah penyelamatan diri, serta bagaimana cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dengan tepat.
Instruktur dari Dinas Pemadam Kebakaran menekankan bahwa pentingnya kesiapsiagaan dan kerjasama semua pihak. Mereka juga ikut terjun langsung melakukan simulasi di lapangan agar peserta dapat memahami secara praktis tentang bagaimana prosedur evakuasi serta penggunaan peralatan pemadam kebakaran.
Puncak kegiatan berlangsung pada Jumat (22/8/2025), seluruh peserta mengikuti simulasi penanganan kebakaran di lapangan sekolah. Simulasi diawali dengan seperti biasanya anak-anak dan guru-guru didalam kelas melakukan pembelajaran seperti biasa, dan apabila mendengar sirene berbunyi anak-anak, guru-guru, orangtua murid serta staf dan mahasiswa PLP berlari dengan dipandu petugas pemadam kebakaran untuk menyelamatkan diri dan berkumpul dititik yang sudah ditentukan yaitu lapangan.
Setelah semua berkumpul dan tidak ada yang hilang peserta berkesempatan mempraktikkan cara memadamkan api menggunakan karung basah maupun APAR. Suasana simulasi berlangsung penuh antusiasme, karena para guru dan mahasiswa turut mencoba langsung teknik penanganan api.
Pada kesempatan itu, Mahasiswi PLP sedikit mewawancarai Kepala Sekolah SKhN 01 Kota Serang tentang simulasi kebakaran disekolah. Beliau menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan simulasi mitigasi kebakaran yang digelar di sekolah pada Jumat (22/8/2025). Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan baik.
“Alhamdulillah, puji syukur simulasi mitigasi kebakaran sudah kita laksanakan dengan lancar dan aman. Tidak ada yang mengalami cedera. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk antisipasi bila sewaktu-waktu terjadi musibah. Dengan adanya pelatihan seperti ini, saya berharap seluruh warga sekolah dapat sigap bertindak dan saling mengantisipasi ketika menghadapi situasi kebakaran,” ungkap Kepala Sekolah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tujuan utama dari simulasi ini adalah agar warga sekolah tidak panik ketika menghadapi kebakaran, baik kecil maupun besar.
“Tujuannya dilakukan mitigasi kebakaran ini agar ketika terjadi kebakaran, kita tidak kaget dan sudah siap bagaimana cara memadamkan api dengan baik. Api kecil maupun besar bisa dipadamkan dengan tepatguna. Terutama terkait dengan alat yang sudah kita beli, jangan sampai kita memiliki alat pemadam tapi tidak bisa menggunakannya,” tambahnya.
Di sela kegiatan, reporter dari mahasiswa/i PLP UIN Banten berkesempatan mewawancarai Pak Ence. Dalam wawancara tersebut beliau menceritakan bagaimana kasus kebakaran bisa terjadi di sekolah.
“Jadi di kelas olahraga, Pak Mahmun mendapati ada siswa yang memantik korek. Api mengenai kertas di asbak, lalu menyambar bunga kering, hingga akhirnya merambat ke hordeng. Dari situ api membesar,” ungkap Pak Ence.
Reporter Aisyah kemudian menanyakan, apakah ada korban dari kejadian tersebut.
“Ada dari anak SD kelas B ada dua orang yang terkena, tetapi alhamdulillah sudah sigap ditangani oleh Satgas Divisi Kesehatan,” jelasnya.
Terkait kemungkinan adanya siswa yang hilang, Pak Ence menegaskan:
“Alhamdulillah seluruh siswa selamat. Korban hanya dua orang, tidak ada yang hilang. Kejadiannya pun bisa cepat ditangani dengan baik,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali, beliau menekankan pentingnya pelatihan seperti workshop yang sedang berlangsung.
“Alhamdulillah, kami dari tim PAB (Penanggulangan Awal Bencana) SKhN 01 Kota Serang sudah siap siaga dengan segala sesuatunya. Apalagi sudah ada pelatihan-pelatihan mitigasi bencana kebakaran seperti ini,” ujarnya.
Wawancara pun ditutup dengan ucapan terima kasih dari reporter.
“Sama-sama,” jawab Pak Ence singkat.
Usai simulasi kebakaran di SKhN 01 Kota Serang, reporter mahasiswa PLP UIN Banten, Ahda, berkesempatan mewawancarai salah satu perwakilan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Serang.
Dalam wawancara tersebut, petugas Damkar menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan simulasi di sekolah.
“Alhamdulillah, kami senang bisa memperagakan ilmu kami di sini. Karena kami memang rutin mengadakan simulasi pencegahan kebakaran di sekolah-sekolah. Setiap masyarakat harus memiliki ilmu ini, sebab kalau terjadi kebakaran biasanya orang panik dulu. Kalau punya ilmunya, minimal jangan panik. Apalagi kalau sudah ada alat pemadam api ringan (APAR), itu bisa langsung digunakan untuk memadamkan api. Jangan menunggu Damkar datang dulu,” jelasnya.
Namun, ia menekankan bahwa penggunaan APAR hanya berlaku untuk kebakaran dalam skala kecil.
“Kalau api masih kecil bisa dipadamkan dengan APAR. Tetapi kalau api sudah besar, maka segera hubungi Damkar karena tidak mungkin kita menggunakan APAR lagi,” tegasnya.
